Sapiens (Harari, 2018) - bagian 2 revolusi pertanian
Ngisi WFH sambil baca buku Sapiens dari Harari (2018)
(93). Kehidupan nomaden berubah
sekitar 10000 tahun silam, Ketika sapiens mulai mencurahkan nyaris seluruh
waktu dan upayanya untuk memanipulasi kehidupan segelintir spesies hewan dan
tumbuhan. Sejak matahari terbit sampai terbenam manusia menebar biji, menyiram
tanaman, mencabuti gulma dari lading, dan menggiring domba ke padang subur.
Pekerjaan ini, mereka pikir, akan menyediakan lebih banyak buah, padi-padian,
dan daging. Terjadilah suatu revolusi cara hidup manusia - Revolusi Pertanian.
(98). Tugas-tugas pertanian baru
menuntut sedemikian banyak waktu sehingga manusia terpaksa bermukim secara
permanen di samping lading-ladang gandum. Ini mengubah cara hidup manusia
sepenuhnya.
(100). Mata uang evolusi bukanlah
rasa lapar ataupun nyeri, melainkan salinan heliks DNA. Seperti juga
keberhasilan ekonomi suatu perusahaan diukur semata berdasarkan jumlah dolar
dalam rekening banknya, bukan kebahagiaan para pegawainya, demikian pula
keberhasilan evolusi suatu spesies diukur berdasarkan jumlah salinan DNAnya.
Bila tidak ada lagi salinan DNA yang tersisa, spesies itu punah, seperti juga
perusahaan tanpa uang akan bangkrut. Bila suatu spesies memiliki banyak salinan
DNA, spesies itu berhasil, dan spesies tersebut pun berjaya. Dari sudut pandang
semacam itu, seribu salinan lebih bagus daripada ratusan salinan. Itu esensi
Revolusi Pertanian, kemampuan mempertahankan lebih banyak orang agar tetap
hidup dalam kondisi yang lebih buruk.
(103). Dengan perpindahan ke
desa-desa permanen dan peningkatan cadangan makanan, populasi mulai berkembang.
Setelah meninggalkan gaya hidup nomaden, perempuan bisa melahirkan anak setiap
tahun, bayi-bayi disapih pada usia yang lebih muda. Tangan-tangan tambahan itu
teramat diperlukan di ladang-ladang. Namun mulut-mulut ekstra itu dengan cepat menghabiskan
surplus makanan, sehingga lebih banyak lagi ladang yang harus ditanami.
(106). Dulu pada zaman surat
biasa, orang biasanya menulis surat hanya Ketika ada hal penting yang harus
disampaikan. Bukannya menulis hal pertama yang terlintas di benak, mereka
mempertimbangkan secara berhati-hati apa yang ingin disampaikan dan bagaimana
mengungkapkannya. Mereka mengharapkan menerima jawaban yang sama-sama
dipertimbangkan dengan baik. Kebanyakan orang menulis dan menerima tak lebih
daripada beberapa surat setiap bulan dan jarang merasa terpaksa untuk segera
membalas. Kini saya menerima lusinan surat elektronik setiap hari, semuanya
dari orang-orang yang mengharapkan dibalas cepat-cepat. Kita pikir kita
menghemat waktu: namun kita malah terus mempercepat ban berjalan kehidupan
sampai sepuluh kali lipat laju awalnya dan menjadikan hari-hari kita diwarnai
lebih banyak kecemasan dan kegelisahan.
(137). Romantisme memberitahu
kita bahwa guna memanfaatkan potensi manusiawi kita semaksimal mungkin kita
harus memiliki sebanyak mungkin pengalaman berbeda. Salah satu cara terbaik
untuk melakukan itu adalah membebaskan diri dari rutinitas harian, meninggalkan
latar yang kita akrabi, dan pergi menjelajah ke negara-negara jauh.
(137). Konsumerisme memberitahu
kita bahwa agar berbahagia, kita harus mengonsumsi sebanyak mungkin barang dan
jasa. Bila kita merasa ada sesuatu yang kurang atau tidak benar, maka
barangkali kita perlu membeli produk atau jasa.
(144). Ketika manusia meninggal,
otaknya ikut meninggal. Informasi apa pun yang tersimpan dalam otak saja akan
terhapus dalam waktu tak sampai satu abad. Tentu saja ingatan bisa disebarkan
dari satu otak ke otak lain, namun setelah beberapa kali pindah, informasi itu
cenderung menyimpang atau hilang.
Comments
Post a Comment