Sapiens (Harari, 2018) - bagian 1 revolusi kognitif


Ngisi WFH sambil baca buku Sapiens dari Harari (2018).
Bukan meresensi. 
Saya ambil kalimat-kalimat yang berarti.


(halaman 3). Tiga revolusi penting yang membentuk jalannya sejarah: Revolusi Kognitif mengawali sejarah (70.000 tahun yll), Revolusi Pertanian mempercepat sejarah (12.000 tahun yll), dan Revolusi sains (500 tahun yll).

(6). Manusia pertama kali berevolusi di Afrika Timur 2,5 juta tahun yll. Sekitar 2 juta tahun silam, sebagian laki-laki dan perempuan purba meninggalkan tanah air mereka untuk menempuh perjalanan melalui Afrika Utara, Eropa, dan Asia, serta bermukim di wilayah-wilayah itu. Manusia di Eropa dan Asia Barat berevolusi menjadi Homo Neanderthalensis (Neandertal) yang teradaptasi dengan baik untuk iklim dingin. Wilayah yang terletak lebih timur Asia dihuni oleh Homo Erectus (manusia tegak) yang bertahan disana selama 2 juta tahun. Di Pulau Jawa hidup Homo Soloensis yang cocok hidup di wilayah tropis. Homo Floresiensis si manusia kerdil dari Pulau Flores. Homo Denisova yang ditemukan di Gua Denisova Siberia. Selama manusia-manusia ini berevolusi di Eropa dan Asia, evolusi di Afrika Timur tidak berhenti. Homo Rudolfensis (manusia dari Danau Rudolf), Homo Ergaster (manusia bekerja) dan spesies kita sendiri Homo Sapiens (manusia bijak).

(10). Hasil evolusi, Simpanse tidak bisa memenangkan adu argumen dnegan Homo Sapiens, namun kera itu bisa merobek-robek manusia dengan mudah.

(10). Sifat aneh manusia lainnya adalah berjalan tegak dengan dua kaki. Dengan berdiri, dapat dengan mudah mengawasi sabana guna menemukan buruan atau musuh. Lengan jadi tidak digunakan untuk berpindah tempat dan bebas melakukan kegunaan lainnya seperti melontarkan batu untuk memberi isyarat. Tekanan evolusi menyebabkan semakin terkonsentrasinya syaraf dan otot-otot cekatan lainnya di telapak dan jari tangan. Alhasil, manusia dapat melakukan hal-hal rumit dengan tangan. Yang terutama, manusia bisa membuat dan menggunakan alat bantu untuk bertahan hidup.

(11). Namun, akibat bejalan tegak, perempuan membutuhkan pinggul yang lebih kecil, menyempitkan saluran peranakan. Kematian saat melahirkan menjadi bahaya besar.
Perempuan yang melahirkan lebih dini, ketika otak dan kepala bayi masih relatif kecil dan lentur, lebih bisa bertahan hidup lebih lama dan memiliki banyak anak. Karena itu seleksi alam mengunggulkan kelahiran yang lebih cepat.
Jika dibandingkan hewan lain, manusia terlahir prematur, ketika banyak sistem vitalnya belum berkembang sempurna. Anak kuda bisa langsung berlari tak lama setelah lahir, anak kucing meninggalkan ibunya untuk mencari makan sendiri ketika usianya baru beberapa minggu. Bayi manusia tak berdaya, bergantung selama bertahun-tahun kepada manusia yang lebih tua demi memperoleh pangan, perlindungan, dan pendidikan.
Membesarkan anak membutuhkan bantuan dari seluruh anggota keluarga. Itu sebabnya evolusi mengunggulkan manusia-manusia yang bisa membentuk ikatan sosial yang erat.

Semut dan lebah bisa bekerja sama dalam jumlah besar, namun mereka melakukannya dengan kaku dan hanya dengan kerabat-kerabat dekat. Serigala dan simpanse bekerja sama secara jauh lebih luwes daripada semut, namun mereka hanya bisa melakukannya dengan bersama sejumlah kecil individu lain yang mereka kenal dan akrab. Sapiens dapat bekerja sama dalam cara-cara yang luar biasa luwes dengan orang asing yang tak terhitung banyaknya. Itulah mengapa Sapiens menguasai dunia, sementara semut memakan sisa-sisa kita dan simpanse terkurung dalam kebun binatang.

(31). Setelah Revolusi Kognitif, gosip membantu Homo Sapiens membentuk kawanan yang lebih besar dan lebih stabil. namun gosip pun memiliki keterbatasan. Penelitian sosiologis telah menunjukan bahwa ukuran alami maksimum kelompok yang diikat oleh gosip adalah sekitar 150 orang. Kebanyakan orang tidak bisa mengenal secara akrab ataupun bergosip secara efektif mengenai lebih daripada 150 orang.

(45). Kalau satu lawan satu, bahkan sepuluh lawan sepuluh, kita masih banyak miripnya dengan simpanse. Perbedaan-perbedaan besar baru mulai muncul sewaktu kita mulai melewati ambang batas 150 individu, dan sewaktu kita muncapai 1000 – 2000 individu, perbedaannya sungguh mencengangkan. Bila anda mencoba mengumpulkan ribuan simpanse di Lapangan Tiananmen, Wall Street, Vatikan, atau markas PBB, hasilnya adalah kekacauan. Sementara itu, Sapiens biasa berkumpul dalam jumlah ribuan di tempat-tempat semacam itu. Bersama-sama, mereka menciptakan pola-pola teratur -seperti jaringan perniagaan, perayaan massal, dan lembaga politik- yang mereka tidak akan pernah mungkin ciptakan sendirian.

(61). Ekonomi pemburu-pengumpul menyediakan kehidupan yang lebih menarik daripada pertanian ataupun industri bagi kebanyakan orang. Kini, seorang pekerja pabrik di Tiongkok meninggalkan rumah pada sekitar pukul tujuh pagi, menempuh jalanan berpolusi menuju pabrik, dan di sana mengoperasikan mesin yang sama, dengan cara yang sama, dari hari ke hari, selama sepuluh jam yang melumpuhkan otak, pulang ke rumah pada sekitar pukul tujuh malam guna mencuci piring dan pakaian. Tiga puluh ribu tahun yang lalu, seorang pemburu-pengumpul di tiongkok mungkin meninggalkan kamp bersama- rekan-rekannya pada, katakanlah pukul delapan pagi. Mereka menjelajahi hutan dan padang disekitar, mengumpulkan jamur, menggali umbi, menangkap katak, dan terkadang kabur dari harimau. Saat masih siang, mereka sudah kembali ke kamp untuk membuat makan siang. Mereka punya banyak waktu untuk bergosip, bercerita, bermain bersama anak-anak, dan sekedar bercengkrama. Tentu saja terkadang mereka diterkam harimau atau digigit ular, tapi disisi lain mereka tidak harus berurusan dengan kecelakaan mobil dan polusi industri.

(63). Para pemburu-pengumpul purba juga menderita lebih sedikit penyakit menular. Sebagian besar penyakit menular yang telah menyerang masyarakat petani dan industri (misalnya cacar api, gondongan, dan tuberkulosis) berawal dari hewan-hewan terdomestikasi dan baru pindah ke manusia setelah Revolusi Pertanian.

(44). Apa yang terjadi dalam Revolusi Kognitif?
Kemampuan meneruskan informasi dalam kuantitas besar mengenai dunia sekeliling Homo Sapiens.

Merencanakan dan melaksanakan tindakan kompleks, seperti menghindari singa dan berburu bison.
Kemampuan meneruskan informasi dalam kuantitas lebih besar mengenai hubungan sosial sapiens.

Kelompok yang lebih besar dan lebih kohesif, dengan jumlah anggota mencapai 150 individu.
Kemampuan meneruskan informasi mengenai hal-hal yang tidak sungguh-sungguh ada, seperti arwah pelindung suku, bangsa, perusahaan perseroan terbatas, dan HAM.
Kerjasama antara orang-orang yang tidak saling mengenal dalam jumlah yang sangat besar.

Inovasi perilaku sosial secara cepat.



(58). Terkadang, kawanan mengembara keluar dari wilayahnya sendiri dan menjelajahi Kawasan baru, entah itu karena bencana alam, konflik sengit, tekanan demografik, atau inisiatif seorang pemimpin kharismatik. Pengembaraan itu adalah mesin ekspansi manusia ke seluruh dunia. Bila satu kawanan pemburu-peramu pecah setiap empat pulauh tahun sekali dan kelompok pecahannya bermigrasi ke satu wilayah baru seratus kilometer di sebelah timur, jarak Afrika sampai Tiongkok akan ditempuh dalam kira-kira 10000 tahun.


(78). Perjalanan manusia-manusia pertama ke Australia adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah, setidaknya sama pentingnya dengan perjalanan Colombus ke Amerika atau ekspedisi Apollo 11 ke Bulan. Itulah pertama kalinya manusia berhasil meninggalkan sistem ekologi Afro-Asia -malah, pertama kalinya mamalia darat besar berhasil menyeberang dari Afro-Asia ke Australia. Yang lebih penting lagi adalah apa yang dilakukan para manusia perintis itu di dunia baru. Kala pemburu-pengumpul pertama menjejakan kaki di pantai Australia, saat itu pula Homo sapiens memanjat anak tangga puncak rantai makanan di benua itu dan setelahnya menjadi spesies paling mematikan dalam riwayat planet Bumi.

Comments

Popular posts from this blog

7 Mei 2017 Piknik Ke Situ Ciburuy Anu Laukna Hese Dipancing

TED Talks - Simon Sinek (Cara Pemimpin Hebat Menginspirasi Tindakan)

DIGITAL CHAMPIONSHIFT - M. AWALUDDIN (2015)

GARTNER Top 10 Trends of 2019

SISTEM TERMINAL PENUMPANG - Horenjeff (2010)