22 Oktober 2015 Koffie Fabriek Aroma Bandoeng
Jam 8 pagi saya tiba di pertigaan Jalan Banceuy – Jalan Pecinan
Lama kemudian saya parkir motor mengikuti barisan motor yang sudah terparkir
rapih. Terlihat beberapa orang sudah mengantri didepan bangunan tua. Ya, mereka
mengantri untuk membeli Bubuk Kopi Aroma yang terkenal itu, begitupun dengan
saya. Saya mulai menikmati Kopi Aroma sejak awal tahun 2013, masih terhitung
pelanggan baru baginya yang sudah berjualan sejak tahun 1930an.
Kopi favorit saya adalah campuran 2 jenis kopi yaitu Arabica
dan Robusta dalam kemasan 250 gram dengan takaran Arabica 70% dan Robusta 30%.
Campuran dari harumnya Arabica dan pekatnya Robusta menjadi racikan yang selalu
saya pesan selama 2 tahun terakhir ini.
Suasana Pengepakan Kopi Sony A5000; f/6,3; 1/13 sec.; Iso-400; FL 32 mm |
Sony A5000; f/6,3; 1/20 sec.; Iso-400; FL 16 mm |
Antrian Penggemar Sony A5000; f/6,3; 1/160 sec.; Iso-400; FL 16 mm |
“Maoe minoem Koffie selamanja enak? Aromanja
rasanja tinggal tetep, kaloe ini Koffie soeda diboeka dari kantongnja harep di
pindahken di stopfles atawa bilik jang tertoetoep rapet. Djangan tinggal di
kantong!“
Comments
Post a Comment