|
Gua Jomblang Canon 500D; f/5; 1/6 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
Sehari sebelumnya, Pak Agus, supir yang
mengantar kami jalan-jalan di sekitaran D.I. Jogjakarta memberi saran “Mas,
bagusan sampeyan ke Gua Jomblang daripada Gua Pindul. Meskipun lebih mahal tapi
sampeyan bakal jauh lebih puas”. Saran Pak Agus saya pertimbangkan sepanjang
perjalanan sore itu. Acara jalan-jalan di Jogja kali ini seperti acara
jalan-jalan kami lainnya, yaitu berbudget, jadi Saya dan Dinni tidak bisa
dengan mudah memutuskan itu. Menyempatkan caritahu melalui Google dan
berdiskusi dengan Dinni, akhirnya saya putuskan esok mengunjungi Gua Jomblang.
Jika pernah melihat iklan Djarum Super yang
maen skateboard di dalam gua, nah kita akan kesana. Mengunjungi Gua Jomblang
sebaiknya pesan sehari sebelumnya karena pengunjungnya memang dibatasi dan
jumlah kunjungannya hanya 1 atau 2 trip sehari. Waktu terbaik untuk mengunjungi
Gua Jomblang adalah jam 12 ketika matahari tepat berada diatas kepala kita.
Jadi sejak jam 10 kita sudah harus tiba disana untuk registrasi dan cek alat
untuk caving, kemudian jam 11 mulai masuk ke dalam gua.
Gua Jomblang merupakan ujung dari perjalanan
menyusur gua. Sebelumnya kita turun ke dasar tebing dengan cara dikerek
menggunakan tenaga manusia sampai ke bibir Gua Grubug. Masuk kedalam mulut Gua
Grubug ditemani oleh seorang Guide, nama Bapaknya saya lupa, menyusuri
kegelapan sekitar 20 menit sampailah ke Gua Jomblang. Gua Jomblang merupakan
gua vertikal yang sangat indah. Jika sinar matahari berada posisi yang tepat
dan bersinar terang, cahaya tersebut akan masuk kedalam mulut gua membentuk
suatu garis-garis cahaya yang menyinari seisi gua.
Banyak hal yang diceritakan Bapak Guide selama
didalam gua tentang asal muasal merintis wisata caving di Gua Jomblang ini,
spot andalannya untuk mengambil foto sampai bagaimana “Orang-Orang Gila dari
Djarum Super”, begitu Bapak itu menyebutnya membuat Gua Jomblang ini semakin
dikenal. Saran dari Pak Agus benar sekali, saya tidak menyesal menghabiskan Rp.
450.000 per orang untuk menikmati keindahan Gua Jomblang dan ditambah bonus
satu kotak nasi sebagai makan siang kami.
|
Tempat kami turun menuju Gua Grubug Canon 500D; f/8; 1/100 sec; iso-800; FL 14 mm. |
|
Bapak-bapak inilah yang mengerek kami turun-naik Canon 500D; f/4; 1/640 sec; iso-800; FL 10 mm. |
|
Bersiap Canon 500D; f/4; 1/60 sec; iso-3200; FL 16 mm. |
|
Masuk Gua Grubug Canon 500D; f/4; 1/60 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
|
Mulut Gua Grubug Canon 500D; f/4; 1/500 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
|
Gua Jomblang Canon 500D; f/5; 1/10 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
|
Canon 500D; f/5,6; 1/13 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
|
Teman seperjalanan kami orang Singapura Canon 500D; f/5,6; 1/13 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
|
Canon 500D; f/5,6; 1/30 sec; iso-1600; FL 10 mm. |
|
Canon 500D; f/7,1; 1/20 sec; iso-400; FL 22 mm. |
|
Bapak Guide Canon 500D; f/5; 1/40 sec; iso-1600; FL 10 mm. |
|
Canon 500D; f/5; 1/40 sec; iso-1600; FL 10 mm. |
|
Pulang, Keluar lewat Gua Grubug Lagi Canon 500D; f/5; 1/30 sec; iso-3200; FL 22 mm. |
|
Canon 500D; f/5; 1/50 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
|
Kami akan keatas sana Canon 500D; f/5; 1/250 sec; iso-3200; FL 10 mm. |
|
Persiapan Pulang Canon 500D; f/5; 1/30 sec; iso-3200; FL 12 mm. |
|
Dadahhh... Canon 500D; f/5; 1/100 sec; iso-3200; FL 19 mm. |
Comments
Post a Comment