2 April 2015 Gua Grubug & Gua Jomblang


 
Gua Jomblang Canon 500D; f/5; 1/6 sec; iso-3200; FL 10 mm.


Sehari sebelumnya, Pak Agus, supir yang mengantar kami jalan-jalan di sekitaran D.I. Jogjakarta memberi saran “Mas, bagusan sampeyan ke Gua Jomblang daripada Gua Pindul. Meskipun lebih mahal tapi sampeyan bakal jauh lebih puas”. Saran Pak Agus saya pertimbangkan sepanjang perjalanan sore itu. Acara jalan-jalan di Jogja kali ini seperti acara jalan-jalan kami lainnya, yaitu berbudget, jadi Saya dan Dinni tidak bisa dengan mudah memutuskan itu. Menyempatkan caritahu melalui Google dan berdiskusi dengan Dinni, akhirnya saya putuskan esok mengunjungi Gua Jomblang.

Jika pernah melihat iklan Djarum Super yang maen skateboard di dalam gua, nah kita akan kesana. Mengunjungi Gua Jomblang sebaiknya pesan sehari sebelumnya karena pengunjungnya memang dibatasi dan jumlah kunjungannya hanya 1 atau 2 trip sehari. Waktu terbaik untuk mengunjungi Gua Jomblang adalah jam 12 ketika matahari tepat berada diatas kepala kita. Jadi sejak jam 10 kita sudah harus tiba disana untuk registrasi dan cek alat untuk caving, kemudian jam 11 mulai masuk ke dalam gua.

Gua Jomblang merupakan ujung dari perjalanan menyusur gua. Sebelumnya kita turun ke dasar tebing dengan cara dikerek menggunakan tenaga manusia sampai ke bibir Gua Grubug. Masuk kedalam mulut Gua Grubug ditemani oleh seorang Guide, nama Bapaknya saya lupa, menyusuri kegelapan sekitar 20 menit sampailah ke Gua Jomblang. Gua Jomblang merupakan gua vertikal yang sangat indah. Jika sinar matahari berada posisi yang tepat dan bersinar terang, cahaya tersebut akan masuk kedalam mulut gua membentuk suatu garis-garis cahaya yang menyinari seisi gua.

Banyak hal yang diceritakan Bapak Guide selama didalam gua tentang asal muasal merintis wisata caving di Gua Jomblang ini, spot andalannya untuk mengambil foto sampai bagaimana “Orang-Orang Gila dari Djarum Super”, begitu Bapak itu menyebutnya membuat Gua Jomblang ini semakin dikenal. Saran dari Pak Agus benar sekali, saya tidak menyesal menghabiskan Rp. 450.000 per orang untuk menikmati keindahan Gua Jomblang dan ditambah bonus satu kotak nasi sebagai makan siang kami.


Tempat kami turun menuju Gua Grubug
Canon 500D; f/8; 1/100 sec; iso-800; FL 14 mm.




Bapak-bapak inilah yang mengerek kami turun-naik
Canon 500D; f/4; 1/640 sec; iso-800; FL 10 mm.


Bersiap
Canon 500D; f/4; 1/60 sec; iso-3200; FL 16 mm.


Masuk Gua Grubug
Canon 500D; f/4; 1/60 sec; iso-3200; FL 10 mm.




Mulut Gua Grubug
Canon 500D; f/4; 1/500 sec; iso-3200; FL 10 mm.

Gua Jomblang
Canon 500D; f/5; 1/10 sec; iso-3200; FL 10 mm.

Canon 500D; f/5,6; 1/13 sec; iso-3200; FL 10 mm.

Teman seperjalanan kami orang Singapura
Canon 500D; f/5,6; 1/13 sec; iso-3200; FL 10 mm.

Canon 500D; f/5,6; 1/30 sec; iso-1600; FL 10 mm.



Canon 500D; f/7,1; 1/20 sec; iso-400; FL 22 mm.

Bapak Guide
Canon 500D; f/5; 1/40 sec; iso-1600; FL 10 mm.

Canon 500D; f/5; 1/40 sec; iso-1600; FL 10 mm.

Pulang, Keluar lewat Gua Grubug Lagi
Canon 500D; f/5; 1/30 sec; iso-3200; FL 22 mm.

Canon 500D; f/5; 1/50 sec; iso-3200; FL 10 mm.

Kami akan keatas sana
Canon 500D; f/5; 1/250 sec; iso-3200; FL 10 mm.

Persiapan Pulang
Canon 500D; f/5; 1/30 sec; iso-3200; FL 12 mm.

Dadahhh...
Canon 500D; f/5; 1/100 sec; iso-3200; FL 19 mm.


Comments

Popular posts from this blog

7 Mei 2017 Piknik Ke Situ Ciburuy Anu Laukna Hese Dipancing

TED Talks - Simon Sinek (Cara Pemimpin Hebat Menginspirasi Tindakan)

DIGITAL CHAMPIONSHIFT - M. AWALUDDIN (2015)

GARTNER Top 10 Trends of 2019

SISTEM TERMINAL PENUMPANG - Horenjeff (2010)