31 Juli 2010 – Hand Held Night Photography
Euforia karena memiliki kamera baru belum sirna.
Secara rutin, hari demi hari saya habis kan untuk mengulik habis cara kerja
Kamera DSLR. Video di www.youtube.com , artikel dari internet, potongan tips dari majalah, forum di www.kaskus.co.id sampai grup di jejaring
facebook kulahap habis demi mengetahui seluk beluk Kamera DSLR. Sampai akhirnya
saya tertarik untuk membuat sebuah percobaan fotografi yaitu Night Photography.
Saya
jabarkan dulu definisi menurut wikipedia.
Night Photography adalah foto yang diambil ketika waktu
matahari telah terbenam sampai menjelang
matahari terbit. Secara umum seorang fotografer dapat memilih sumber cahaya
(buatan atau long exposure), merekam
suasana dalam beberapa detik atau menit bahkan jam untuk menghasilkan gambar
yang baik.
Bahan
referensi sudah saya dapatkan, saatnya mencari lokasi yang tepat untuk memulai
percobaan ini. Seluruh sudut Kota Bandung saya kelilingi hanya untuk mencari
lokasi yang pas, sampai akhirnya saya tiba di Jalan Layang Pasupati. Jembatan ini
merupakan ikon Kota Bandung yang baru, bersandingan dengan Gedung Sate, Gedung
Merdeka dan Gunung Tangkuban Parahu. Saya parkir motor tepat di tengah Jembatan
Pasupati (pada tahun 2010-an kita masih boleh nongkrong di tempat itu), tempat
bertemunya penyangga kolom raksasa dengan kabel-kabel yang menjuntai penyangga
jembatan ini. Berbagai sudut pemotretan saya ambil untuk mendapatkan hasil
maksimal. 1 kali foto, 2 kali foto sampai belasan kali saya tekan tombol shutter anehnya saya tidak puas dengan
hasil jepretan saya.
Saya
melupakan satu hal penting dalam Night
Photography, yaitu penggunaan Tripod untuk menjaga supaya kamera tetap
berdiri kokoh selama proses pengambilan gambar. Dengan perasaan kurang puas saya memutuskan
untuk pulang. Saya berkendara ke arah Gasibu, tiba-tiba saya ingin berhenti
tepat diatas Jalan Dago. Memperhatikan kendaraan-kendaraan yang mau-maunya
diatur oleh lampu laulintas. Kemudian saya bertanya pada diri sendiri, apa
jadinya kalau saya ambil suasana ini menggunakan kamera?. Buru-buru saya
keluarkan kamera dari wadahnya, mengutakatik setingan dan mengambil posisi.
Tombol shutter saya seting pada
kecepatan 20 detik. Karena tidak mempunyai tripod, untuk mengurangi getaran
pada kamera saya berpegangan pada bibir jembatan, kemudian Jeprettt!!!
Canon 500D; f/25; 20 sec.; iso-100; FL 24mm |
Sebuah
gambar yang indah (menurut saya), hasil jepretan dari seorang pemula, masih goyang, cukup menggambarkan keriuhan malam minggu di Jalan Dago Bandung.
Salam,
Comments
Post a Comment